Sabtu, 01 Maret 2014
Arca Tanpa Kepala Di Candi Gayatri
Mendengar nama Gayatri, benak kita umumnya tertuju pada sosok seorang perempuan cantik.

Namun Gayatri yang satu ini adalah nama sebuah arca dan sekaligus juga nama Candi di dusun Boyolangu, kelurahan Boyolangu, kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Candi ini menghadap ke arah barat dan ditemukan pada tahun 1914 dalam keadaan tertimbun tanah.


Click : Nikmatnya Oleh-oleh Khas Tuban
Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban
Candi Gayatri ini juga disebut dengan nama Candi Boyolangu. Pada bagian tangga batu candi ini terdapat tulisan angka 1289 Ç (1367 M) dan 1291 Çaka (1369 M).
Diduga tulisan angka tahun itu kemungkinan dipakai untuk menandai tahun pembuatan dari Candi Gayatri, yaitu pada zaman kerajaan Majapahit.

Di dalam kawasan candi ini terdapat satu candi induk dan dua candi perwara di sebelah selatan dan utaranya. Candi induk berukuran 11,40 m x 11,40 m.

Di dalamnya terdapat arca Gayatri , yaitu arca wanita perwujudan dari ratu Sri Rajapatni, nenek dari raja Hayam Wuruk.

Arca itu berukuran panjang 1,1 m, lebar 1 m dan tinggi 1,2 m.

Arca Gayatri itu bertatahkan cukup halus dan rapi. Sayang kepala arca ini tak berbekas dan hilang entah kemana .
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
BreakSession :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan LangsungKLIK Linkdi bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
=================================================================OLeh-oleh Khas Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban
Legenda Batu Gajah di Tanah Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Nuansa Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban
Rumah Kucing Di Lamongan
Pesona Kuda Jingkrak di Tuban
Rumah Sakit Hantu Di Lamongan
Foto Gus Dur di Kelenteng Boen Bio
Ikon Ala Nazi di Kelenteng Kwan Sing Bio
Camilan Ampo Yang Terbuat dari Tanah
Menguji Adrenalin di Watu Ondo
Camilan Ampo Yang Terbuat dari Tanah
Menguji Adrenalin di Watu Ondo
Rambu Ala Slankers Di Bojonegoro
Buah Kepel Sebagai Deodoran Alami
Nikmat dan Segarnya Es Dawet Siwalan
Indahnya Alun-alun Tuban di Malam Hari
Pesona Kesegaran Air Terjun Sri Getuk
Ribuan Ikan dan Kelelawar di Gua Ngerong
Gemerlap Istana Dalam Gua
Gemerlap Istana Dalam Gua
Museum Anak Kolong Tangga
Jangkar Bermata Empat Di Museum Kambang Putih
Pesona Keindahan Candi Prambanan
Pondok Pesantren Dalam Gua Yang Fenomenal
Minuman Legen Yang Nikmat dan Segar
Jejak Majapahit di Candi Jabung

Bentuk arca menggambarkan perwujudan Dhyani Budha Wairocana dengan duduk diatas padmasanan (singgasana)berhiasdaun teratai. Sikap tangan arca adalah Dharmacakramudra (mengajar).

Pada candi perwara di sebelah selatan terdapat Arca Nandi, Arca Dwarapala dan arca Mahisasura Nandini. Pada candi perwara di sebelah utara terdapat dua patung yoni yang disangga oleh kepala Naga, arca Ganesa dan sebuah Patung Jaladwara.

.

Bangunan pertama disebut dengan bangunan induk perwara, karena bangunan ini berukuran lebih besar dibanding dengan bangunan kedua bangunan lainnya. Letak bangunan ini ditengah bangunan lainnya.

Bangunan induk perwara terdiri daridua teras berundak yang hanya tinggal bagian kakinya. Bentuk bangunan berdenah bujursangkar dengan panjang dan lebar 11,40 M dengan sisa ketinggian kurang lebih 2,30M ( dengan mengambil sisi selatan ).

Sedangkan sifat, nama dan tempat bagunan disebutkan dalam kitab Kesusastraan Nagarakertagama karangan Mpu Prapanca (masa Majapahit Pemerintahan Raja Hayam Wuruk ) bahwa di Boyolangu terdapat bangunan suci (candi) beragama Budha dengan nama Prajnaparamitapuri.

Bangunan perwara yang kedua berada di selatan bangunan induk. Keadaan bangunan hanya tinggal bagian kaki dan berdenah bujursangkar dengan ukuran panjang dan lebar 5,80 m.

Adapun bangunan perwara ketiga berada di utara bangunan induk perwara. Kondisi bangunan sudah runtuh dan berdenah bujursangkar dengan ukuran panjang dan lebar masing – masing 5,80m.

Melihat bentuk candi yang cukup mungil itu rasanya tidak seimbang dengan adanya beberapa umpak berukuran cukup besar disana.
Karena umpak batu itu biasanya digunakan sebagai alas penyangga sebuah bangunan.

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar